Breaking News

Terkait Video Viral Jalan Tanah Rekah Ternyata Jalan Perusahaan Sawit

Aksi video jalan rusak di Desa Setia Budi Kabupaten Mukomuko mendapat tanggapan dari Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu.(Foto:Damar/Realitapost.com)

BENGKULU, REALITAPOST.COM --
Di media sosial beredar sebuah video yang menayangkan aksi treatikal seorang warga Desa Setia Budi Kecamatan Teras Terunjam yang berguling dengan posisi kendaraan sepeda motornya terjatuh di jalan yang berlumpur (7/5/23).

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, diketahui total panjang jalan akses  Tanah Rekah - Setia Budi - Teras Terunjam adalah 19,8 kilometer. 

Dari total panjang tersebut terdapat  4,8 kilometer yang seharusnya adalah jalan tembusan Desa Tanah Rekah ke Desa Setia Budi. Namun kondisi pada 2018 yang lalu sudah menjadi semak belukar sehingga tidak bisa dilewati, kondisi ini sudah berlangsung lama jauh sejak 18 tahun yang lalu.

Dapat dikatakan, jalan ini tidak terurus sejak Kabupaten Mukomuko menjadi Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2003. Jalan semak belukar sepanjang 4,8 kilometer inilah yang kemudian tergambarkan menjadi jalan berlumpur yang menjadi pembicaraan dalam video viral tersebut.

Diketahui karena status jalan 4,8 kilometer tersebut berada dalam wilayah HGU Perusahaan Sawit PT. Agromuko.  Keinginan warga untuk bisa melalui jalan tembus dari Desa Tanah Rekah ke Desa Setia Budi Kecamatan Teras Terunjam yang terhalang oleh semak belukar akhirnya bisa diterima perusahaan Agromuko dengan membuka jalur rintisan jalan tersebut pada tahun 2018, dan disepakati dengan tujuan sebagai jalan evakuasi apabila terjadi tsunami.

Menurut keterangan pihak Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, kesepakatan pembukaan jalan tembus ini dilakukan pada tahun 2018 dan status tanah tersebut merupakan HGU dari PT. Agromuko. 

Alat berat yang digunakan untuk pembukaan jalan juga berasal dari perusahaan. Berikutnya di tahun anggaran 2018 sampai dengan tahun 2020 atau tiga tahun berturut-turut, Dinas PUPR Provinsi Bengkulu telah melakukan pembangunan ruas jalan ini, dan akibat kondisi Pandemi Covid-19 menjadi terhenti pada tahun berikutnya sehingga terdapat sisa ruas jalan yang belum tuntas.(Damar/Dian Marfani)

Tidak ada komentar