Breaking News

Omset Kerupuk Assyfa Tembus Rp 90 Juta Perbulan

Rumah Produksi Kerupuk Assyfa Milik Akhmad Sulaeman warga Jalan Kinibalu Kota Bengkulu sukses meraup omset Rp 90 jutaa perbulan.(Foto:Dian Marfani/Realitapost.com)

BENGKULU, REALITAPOST.COM --
Akhmad Sulaeman pengusaha Kerupuk Assyfa yang beralamat di Jalan Kinibalu 4 No 21 RT 7 RW 2 Kelurahan Kebun Tebeng Kecamatan Ratu Agugn Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu mengaku sukses mengantongi omset Rp 75 juta perbulan.

Kepada wartawan, Senin siang (29/5/2023), pria yang akrab disapa Akhmad mengaku usahanya kini sudah berhasil mengantongi izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), Sertifikat Halal dan Nomor Induk Berusaha (NIB).

"Alhamdulillah dengan perizinan yang lengkap ini usaha saya bisa berkembang pesat. Apalagi semenjak mendapatkan bantuan modal pinjaman dari BRI ikut memengaruhi siklus usaha saya," ujarnya.


Usaha Pabrik Kerupuk Assyfa berdiri sejak tahun 2001, berawal dari ajakan tetangga untuk membuka lapangan kerja dan tambahan penghasilan, dengan modal utama mesin tradisional, dan alat pemasaran dengan menggunakan sepeda goes.

"Nama pabrik Assyfa diambil dari nama salah satu anak pemilik pabrik , seiring dengan perjalanan waktu dan tuntutan jaman alat produksi diganti secara mekanis dan modern dengan alat transportasi emasaran memakai kendaraan roda dua. sehingga jangkauan pemasaran menjadi luas.

Kerupuk yang di produksi dari bahan baku sejak awal sebanyak 2 (dua) macam yaitu KERUPUK JALIN dan KERUPUK LEPIT sedangkan kerupuk SOTO, BAWANG, CIPIR KOTAK, dibeli dari pabrik dan dipasakan dalam kondisi mentah , ada juga yang di goreng dan di kemas di pabrik Kerupuk Assyfa.

"Tenaga Kerja berawal hanya 4 (empat) orang bagia produksi dan bagian pemasaran 4 (empat) dengan produsksi hanya 50 kg perhari. Saat ini tenaga kerja sudah menacapai 16 (enam belas) orang terdiri dari 8 (delapan) orang bagian produksi dan 8 (delapan) orang bagian pemasaran dengan hasil produksi 150 kg  perhari, dengan hasil produksi  14.000 biji kerupuk jalin dan 5.000 biji kerupuk lepit sehingga total produksi 19.000 biji ," jelasnya.

Untuk pemasaran kerupuk Assyfa, lanjut dia, meliputi, Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Rejang Lebong, Kepahiang ,Bengkulu Tengah, dan Kab Bengkulu Utara. Omzet penjualan saat ini mencapai Rp.3.000.000 perhari atau Rp. 90.000.000 perbulan dari tiga poduksi yang ada .

"Adapun tantangan yang kami hadapi antara lain, pertama tidak stabilnya harga bahan baku dipasaran. Kedua, Perhatian pemerintah dalam hal permodalan dan pembinaan manajemen masih minim. Ketiga, cuaca musim hujan yg mengganggu produksi karena belum punya

pengring mekanis," tuturnya.(Dian Marfani)


Tidak ada komentar