Breaking News

Edwar Samsi Soroti Isu Miring Dirut RSMY Bengkulu


REALITAPOST.COM, BENGKULU --
Sejak Pemerintah Provinsi Bengkulu menunjukan dr. Anjari Wahyu Wardani di lantik sebagai Direktur RSUD M Yunus Bengkulu dari kalangan non Aparatur Sipil Negara (ASN),  belakangan ini menjadi Sorotan Publik, dan anggota  Legislatif  Provinsi Bengkulu.

Bayangkan, belum lama ini Direktur RSUD M Yunus Bengkulu yang di jabat oleh dr. Anjari Wahyu Wardani membuat masyarakat Bengkulu kaget, pasca dirinya heboh di beritakan beberapa media online dan Viral di Media Sosial akibat pernikahan Sirihnya dengan suami baru, tapi masih berstatus belum resmi cerai dengan suami pertamanya.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Edwar Samsi menyoriti Kinerja Direktur RSMY Bengkulu, karena menurutnya Semua Kegiatan dan Pelayanan tidak skala Prioritas, sehingga sejak kepemimpin Direktur yang baru kondisi manajemen di RSUD M.Yunus Bengkulu semangkin memburuk.

“Kita miliki tugas dan Fungsi untuk melakukan Pengawasan terhadap kinerja Pejabat pemerintahan yang terkesan tidak profesional. Apalagi sejak Direktur RSUD M.Yunus Bengkulu ini dilantik, Tidak ada peningkatan terkait pendapatan di RSUD M Yunus Bengkulu tersebut, dan pelayanan kurang maksimal” Kata Edwar Samsi, kemarin (10/09/2022)

Fraksi PDIP ini menyebut,  bahwa Direktur RSUD.M Yunus Bengkulu ini belum bisa memaksimalkan kinerja para tenaga dokter. karena terbukti masih banyak pengalihan pasien ke Rumah sakit swasta. Bahkan terhendus hubungannya dengan bawahan tidak harmonis. “Sejak Direktur RSUD M Yunus Bengkulu dilantik banyak sekali Pengalihan Pasien ke Rumah Sakit swasta milik para dokter. Kemudian kita mendapat informasih bahwa hubungan Direktur ini tidak harmanonis terhadap bawahan, artinya kinerja dr. Anjari Wahyu Wardani sebagai pemimpin tidak ada hasil yang signifikan”. Ungkapnya

Edwar juga menyoriti ada beberapa Faktor kinerja direktur RSUD M Yunus Bengkulu ini yang nantinya akan menjadi penyebab polemik.  Salah satunya menopoli setiap kegiatan dan membangun jaringan bawahan secara berkelompok demi untuk kepentingannya pribadi. “jika di RSUD M.Yunus ini di pimpin orang yang tidak tepat, maka tidak hanya berdampak ke PAD untuk daerah, tapi di kwatirkan kondisi RSUD M Yunus  terancam Bangkrut. Karena direkturnya menciptakan kelompok demi untuk melancarkan kepentingan pribadi” Beber Edwar.(ADV)

Tidak ada komentar