M. Soleh Dorong Dinsos Percepat Penyaluran Bansos 12,5 Persen Lagi
Realitapost.com, BENGKULU – Ini jadi kabar gembira bagi warga masyarakat Bengkulu penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang belum mencairkan bantuan pada periode tahun 2021 lalu.
Pasalnya Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Golkar Dapil Provinsi Bengkulu H. Mohammad Saleh SE kepada wartawan, Senin siang (7/2/2022), menjelaskan bahwa ada program Kementerian Sosial RI tentang percepatan penyaluran Bantuan Sosial (Bansos). Selama ini ditengah pandemic Covid-19 sudah banyak dana Bansos dari Kemensos yang masuk ke rekening BRI. Tapi ternyata beberapa penerima manfaat belum mengambil atau mencairkan Bansos seperti PKH tersebut.
"Berdasarkan data tahun 2021 lalu ada 12,5 persen penerima manfaat yang belum mencairkan bantuan. Sebab itu, bagi yang belum mencairkan sebelumnya sekarang ada waktu satu sampai dua bulan kedepan untuk mencairkannya,” ungkap H. M Saleh.
Dijelaskan M. Saleh, kenapa sampai bisa penerima manfaat tidak mencairkan dana tersebut? alasannya beragam. Ada yang tinggal dikebun hingga pindah domisili, “Mungkin karena ada yang alamat penerima manfaat cukup jauh sehingga menyulitkan informasi pencairan sampai pada mereka. Tapi nanti semuanya akan diinventarisir lagi dan dicairkan kepada penerima manfaat. Harapan kita kepada seluruh stake holder yang bertugas menyalurkan bantuan ini silahkan disisir satu persatu, segera diselesaikan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, Iskandar ZO, S.Sos, mengatakan untuk penerima manfaat yang belum mencairkan akan dilakukan rekonsiliasi. Kalau karakter KPM di Bengkulu itu juga cukup spesifik, ada yang alamatnya di Bengkulu tapi cari makan di Benuang Galing, untuk itu, TKSK, pendamping akan mencari bersama himbara.
"Waktunya karena dana ini sudah di transfer oleh pusat, maka tinggal melanjutkan. Jadi bagi yang namanya tercantum sebagai penerima dana tersebut tidak hangus, silahkan pro aktif guna pencairannya,” katanya.
Kemudian dari Pimpinan Cabang BRI S. Parman Kota Bengkulu Ronaldo Nasution membeberkan bahwa target mereka ada sebanyak Rp 5 Milyar untuk BPNT yang reguler, kemudian target yang PPKM Rp 3 Milyaran lebih rendah.
"Intinya BRI sebagai mitra penyalur, kami menerima saldo dari BRI pusat, sudah ada KPR nya siapa, kemudian sudah masuk secara fisik, saldo e-Waletnya sudah ada, warungnya sudah siap. Kami itu tinggal menunggu orangnya yang mana penerima manfaat ini. Dan batas waktu percepatan penyaluran ini, kita sesuai instruksi dari pusat lanjut yang bansos tahun 2021, kalau memang nanti sudah habis waktunya mungkin dana yang sudah masuk akan dikembalikan lagi,” tambah Ronaldo.(red)
Tidak ada komentar
Posting Komentar