Talud Labju Krui Jadi Daya Tarik Wisatawan
Kepada wartawan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat Gunawan M. Si, menjelaskan pembangunan Talut Abrasi dimaksudkan untuk penahan ombak agar tidak tergerus ombak lau dan dicat warna warni agar lebih indah dipandang wisatawan.
Ia menambahkan, kehadiran Talud menjadi komitmen pemerintah Kabupaten Pesibar dalam pembangunan kepariwisataan. Sasarannya adalah menjadikan sektor pariwisata sebagai objek unggulan daerah serta meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor pariwisata.
prestasi pada sektor pariwisata dan mendokumentasikan proses pembangunan pariwisata sesuai tematik yang akan dipilih. Pilihan tematik pariwisata adalah wisata bahari, ekowisata, wisata petualang, wisata warisan budaya dan sejarah, serta wisata kuliner dan belanja," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Video profil tersebut berisi visi dan misi Pemda, implementasi pembangunan pariwisata, keunggulannya, aksesibilitas, serta amenitas.
sebagai media untuk memperkenalkan destinasi wisata di Kabupaten Pesibar kepada masyarakat juga akan memperkenalkan program-program terkait pariwisata yang disiapkan pemerintah daerah dan diharapkan dapat bergandengan dengan yang berkompeten .
Tingkat kecepatan dan ketepatan dari berbagai sektor bidang dalam menerapkan kebijakan - kebijakan pemulihan pariwisatanya di dalam menghadapi pendemi ini dijadikan pula sebagai tolak ukur di dalam menyusun rekomendasi ini.
Dan ternyata kebijakan ini terbukti mampu berangsur-angsur meningkatkan kepercayaan dari pelanggan/wisatawan terhadap kualitas layanan kebersihan yang diberikan selama mereka berwisata.
Oleh karena itu dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, Gunawan menggaris bawahi kebijakan-kebijakan pariwisata yang perlu untuk diperkuat, antara lain:Dukungan kepada Industri dan pelaku parekraf
Adalah penting untuk segera disosialisasikan terkait petunjuk teknis serta penetapan waktu yang pasti dari kapan kebijakan ini mulai berlaku.
Karena hingga kini masih ditemukan dilapangan kebijakan yang sudah dicanangkan dipusat tapi belum tersosialisasi dan terimplementasi dengan baik di daerah.
Terkait kenyamanan di destinasi wisata, Labju masih banyak memiliki PR yang harus dikerjakan, seperti misalnya issue kebersihan, keamanan, kesehatan, pelestarian lingkungan, regulasi daerah, layanan wisata halal dan lain sebagainya.
Ini tidak saja membutuhkan anggaran yang banyak tetapi juga pendampingan yang intensif, sehingga pembenahan destinasi yang dilakukan sesuai dengan standard global manajemen destinasi pariwisata yang berkelanjutan.( Ruskan )
Tidak ada komentar
Posting Komentar