Bank Bengkulu Yakinkan Pimpinan DPRD Provinsi
Realitapost.com, Bengkulu - Bank Bengkulu memegang teguh dan optimis bisa tumbuh dan berkembang untuk memenuhi modal inti Bank hingga 31 Desember 2020 mencapai Rp 1 Triliun lebih.
Setelah sebelumnya diisukan akan turun menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) lantaran kekurangan modal inti untuk tetap bertahan menjadi Bank umum, untuk itu pihak Bank Bengkulu mengambil beberapa langkah dan optimis pada akhir tahun 2020 ini dapat memenuhi modal inti sebesar Rp 1 Triliun keatas sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 12 tahun 2020.
Dikatakan Komisaris Utama Bank Bengkulu, Ridwan Nurazi, bisa dipastikan Bank Bengkulu tidak akan menjadi BPR, seperti isu yang berkembang saat ini bahwa Bank Bengkulu akan menjadi BPR, sehingga bisa mengkibatkan ada beberapa nasabah tidak lagi mempercayakan tabungannya di Bank Bengkulu.
"Tidak mungkin turun menjadi BPR, kita pastikan bahwa Bank Bengkulu tidak menjadi BPR, karena isu itu (Bank Bengkulu akan turun menjadi BPR, red), mohon disampaikan, jika ada nasabah kita yang akan menarik uangnya dari Bank Bengkulu, karena termakan isu akan menjadi Bank Perkreditan Rakyat betulan, tidak, Insya Allah tidak, dijamin, kita tidak akan menjadi BPR. Kita Optimis, sebelum 31 Desember ini kita optimis modal inti sudah tembus Rp 1 triliun keatas dan itu Insya Allah bisa kita penuhi, Insya Allah naik ke Bank Buku II," katanya, Selasa (17/11) setelah menghadiri undangan Hearing bersama Pimpinan dan Ketua Fraksi di ruang Komisi DPRD Provinsi Bengkulu.
Adapun penyebab isu ini berkembang lantaran kurangnya komunikasi antara Bank Bengkulu pusat dengan DPRD, sehingga menyebabkan mis komunikasi. Mengenai modal inti, Ridwan menilai bahwa kinerja Bank Bengkulu sudah cukup baik dari sisi keuangan, administrasi pelayanan dan lainnya, hanya saja kekurangan modal inti sesuai dengan yang tertera dalam aturan POJK.
"Karena kurangnya komunikasi tersebut, Kabupaten/Kota sepertinya tidak mau setor modal, padahal sebenarnya bukan itu, sebenarnya itu hanya kurang komunikasi, kalau komunikasinya bagus kita mungkin sudah bisa memenuhi kebutuhan modal inti tersebut," jelas Ridwan.
Lebih lanjut dikatakan Ridwan, Bank Bengkulu saat ini masih kekurangan modal inti kurang lebih sebesar Rp 134 miliar dan ini sudah terpenuhi dengan masuknya pengusaha sukses di tanah air yang dijuluki "Si Anak Singkong", Chairul Tanjung siap mengucurkan suntikan dana dan pihak Bank Bengkulu juga sudah menjual saham seri B.
"(Dana, red) dari CT (Chairul Tanjung, red) akan berangsur, bertahap, Rp 100 miliar dulu, kita juga sudah menjual saham seri B sebesar Rp 53 miliar, jadi sudah terpenuhi untuk mencapai modal diatas Rp 1 T, langkah berikutnya atau di tahun berikutnya Rp 2 T, tahun berikutnya lagi Rp 3 T. Untuk ini kita sudah siapkan solusi dengan adanya KUB (Kelompok Usaha Bank) nanti kita cari apakah itu akan bekerjasama dengan PT Mega Corpora atau dengan Bank DKI atau dengan yang lainnya," Tandasnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar